Hantu Suster Ngesot Apakah Benar Ada? Hantu Suster ngesot konon katanya merupakan sebuah legenda urban, yaitu tentang seorang perawat yang meninggal dibunuh sehingga akhirnya menghantui rumah sakit. Sehingga disebut dengan Hantu Suster Ngesot.
Ciri khas dari Hantu Suster Ngesot adalah: Sosok yang berbaju perawat dengan badan yang berdarah dan hanya bisa ngesot tidak bisa berjalan, seperti dengan cara menyeret-nyeret tubuhnya.
Diceritakan pada suatu malam seorang security rumah sakit ketika melakukan jaga malam, merasakan hawa yang kurang enak, suasana yang hening tidak ada orang, berkeliling menelusuri gedung rumah sakit, koridor-koridor hingga lorong-lorong rumah sakit.
Ketika itu pada sebuah lorong rumah sakit dia meliha sosok yang tak lazim, seperti bayangan misterius muncul tidak jauh dari dirinya. Seketika itu juga bulu kuduknya bangun, dan merasakan merinding di seluruh tubuh.
Tubuhnya kaku tidak bisa bergerak sedikit pun, bayangan tak lazim tersebut terus saja mendekat, akhirnya sosok yang terlihat adalah sosok perawat yang menyeret-nyeret tubuhnya, karena tidak bisa berjalan. Dari situlah ketika ada hantu dari seorang perawat yang ngesot disebut sebagai Hantu Suster Ngesot, dengan ramput yang panjang, namun mengenakan pakai suster yang sudah lusuh, wajah pucat pasi, dengan tambahan noda darah di tubuh.
Hingga kini, mitos dari Hantu Suster Ngesot masih cukup kuat, dimana ketika ia menampakkan diri, maka bagi yang melihatnya tidak akan bisa bergerak dan kaki terasa kaku, hingga hantu perawat tersebut meliwatinya. Mitos lainnya adalah ketika bertemu Hantu Suster Ngesot tersebut agar berlari dengan cara zig-zag sehingga dia tidak akan bisa mengikutinya, kemudian Hantu Suster Ngesot akan menghilang dari jangkauan pandangan mata.
Setiap berjumpa dengan segala hantu atau jin, jika kita takut, hal sama seperti itu. Badan kaku, atau terkencing-kencing ditempat, karena mau lari rasanya kaki berat untuk diajak melangkah.
Tapi jika kitanya kuat dan berani, justru hantunya yang takut, dia yang lari terbirit birit.
Hehehe… Bisa ditiru buat point yang kedua… 😀