Monumen Selamat Datang Jakarta. “Monumen Selamat Datang” merupakan monumen yang berada di tengah Bundaharan Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Monumen Selamat Datang berbentuk patung, terdiri dari sepasang manusia yaitu pria dan wanita, dimana patung pria sedang melambaikan tangan dan patung wanita sedang menggenggam seikat.
Jika dilihat dari arah pandang patung Monumen Selamat Datang menghadap ke utara arah Monas (Monumen Nasional), jadi seperti perumpamaan sedang menyambut orang-orang yang dari dari Monas.
Daftar Isi
Monumen Selamat Datang Jakarta:
Letak: Jalan Bundaran HI (Hotel Indonesia), Tanah Abang, Jakarta 10350, Indonesia
Koordinat: 6°11′41,9244″LU dan 106°49′22,9764″BT
Dibangun: 17 Agustus 1961
Arsitek: Henk Ngantung, Edhi Sunarso
Monumen Selamat Datang dibangun dalam rangka menyambut Asian Games IV yang waktu itu diadakan di Jakarta pada tahun 1962 atas perintah Presiden Sukarno, dengan penyambutan tamu-teamu kenegaraan melalui Bundaran Hotel Indonesia. Para atlet dan ofisial juga menginap di Hotel Indonesia, sedangkan pertandingan diadakan pada komplek olahraga Ikada, sekarang ini disebut komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Pada waktu itu Stadion Senayan telah menjadi stadion terbesar hingga di cakupan Asia Tenggara bahkan mampu menampung penonton hingga 120.000.
Ide Pembuatan Patung Monumen Selamat Datang Jakarta
Atas ide Presiden Sukarno besarta rancangan Henk Ngantung (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Akhirnya terbentuklah Patung Monumen Selamat Datang Jakarta. Pembuatan patung, dikerjakan oleh tim pematung keluarga Arca dari pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Jangka waktu pembuatan patung mencapai satu tahun dan akhirnya diresmikan pada tahun 1962.
Ukuran Patung Monumen Selamat Datang Jakarta:
Tinggi: 5 meter (dari kaki hingga kepala)
Tinggi keseluruhan patung: +-7 meter (dihitung dari kaki hingga tangan yang melambai)
Tinggi kaki patung (penopang patung): 10 meter.
Nama lain Bundaran Hotel Indonesia adalah Bunderan Hotel Indonesia, ejaan tersebut masih diterima dikarenakan memang sangat kental dengan Bahasa Jawa-Betawi, salah satu dialek yang paling menonjol di Jakarta.
Persimpangan Letak Patung Monumen Selamat Datang Jakarta:
Jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol
Jalan Sutan Syahrir dengan Jalan Kebon Kacang
Penambahan Ornamen Patung Monumen Selamat Datang Jakarta:
Air mancur dan pencahayaan oleh PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama pada tahun 2002.
Kisah Patung Monumen Selamat Datang Jakarta Saat Ini:
Menjadi tempat salah satu yang paling indah di kota Jakarta apalagi jika dilihat pada malam hari.
Sering kali digunakan sebagai ajang tempat demonstrasi untuk menyampaikan berbagai macam aspirasi.
Setiap hari Minggu merupakan Car Free Day bagi Jakarta – Bundaran HI. Terlihat pemandangan yang berbeda yaitu orang-orang berjalan kaki, berolahraga, juga bersepeda, ada juga yang berdagang dan lain sebagainya.
Demikianlah artikel dari Dedy Akas Website tentang: Monumen Selamat Datang Jakarta