Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, para Pembaca yang budiman, DedyAkas.com semoga selalu dalam keadaan sehat wal’afiat. Pada artikel kali ini berjudul “Tasawuf”.
Tidak ada perkara yang terus menerus ada dalam filsafat selain masalah kemauan bebas dan menentukan nasib sendiri, perenungan tidak bisa membongkar kesulitan selama ini atau memberikan jalan keluar yang memuaskan terhadap masalah tersebut. Akan tetapi hukum pertama yang mengatur kehidupan manusia dan hewan adalah pencapaian kemajuan dan penyingkiran sakit. Segala sesuatu ada yang bermanfaat atau merugikan, berguna atau merusakan, baik atau buruk! Makhluk hidup yang terpengaruh oleh hal-hal diatas akan merasakan perasaan-perasaan senang, cinta memuja dan patuh; atau muncul rasa sedih, benci dan khawatir. Manusia selalu berusaha untuk memperoleh yang satu dan menghindari yang lain.
Secara struktur kehidupan manusia mencangkup emosi-emosi yang dirangsang oleh hal-hal yang diatas, emosi-emosi yang menguasai dirinya dan mendorong dia untuk berbuat. Selama masa hidupnya yang pendek, setiap orang dengan cermat memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi. Didunia ini tak ada yang tinggal tetap, segala sesuatu pasti mengalami perubahan. Bila seseorang yang dikaruniai dengan pemikiran yang cermat menyadari penyebab perubahan dan pergeseran, perubahan-perubahan yang terjadi, kaitan ketergantungan yang muncul karena kepentingan, keiginan dan kebutuhannya, ia akan menyadari kekurangan yang dimiliki oleh setiap makhluk, kini ia mulai mencari Yang Maha Agung dan Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Penting, yang ens perfectissimum, yang memiliki sifat kesempurnaan, kekuatan tertinggi adalah Tuan, Penguasa dan Pencipta alam semesta ini!
Allah SWT adalah penolong yang sesungguhnya, hanya Dia yang patut di sembah, hanya kepada-Nya kita memohon tuntunan, bantuan dan dukungan, Ia adalah Sang Pencipta sedangkan kita adalah makhluk ciptaan. Pesan ini adalah firman-Nya yang benar, yang sepenuhnya sesuai dengan penghargaan kita kepada diri sendiri. Firman-Nya ini merupakan penjelasan yang tepat mengenai hubungan antara Allah dengan Makhluk ciptaan-Nya, “ Jika engkau seorang muslim sejati, takutlah hanya kepada-Ku, tetapi tidak kepada hal-hal yang lain”. Seorang muslim tidak takut kepada sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan ia juga tidak mengharap untuk mendapat pahala dari selain dari-Nya. Ayat Qur’an yang berbunyi Tidakkah Allah telah mencukupi segala kebutuhan makhluk-makhluk-Nya, membuat ia tidak perduli kepada hal-hal lain didunia ini. Tujuannya cuma satu memuaskan-Nya.
Pendeknya apa yang dimiliki Tuan dan apa yang Tuhan miliki bukan milik kita. Pahami sebaik-baiknya bahwa ke-ada-an atau keberadaan obyek fenomena (Khalq) ada hanya alam suatu bentuk perwujudan Tuhan sendiri, dan perwujudan ini hanya dapat mengambil bentuk dari obyek fenomena itu sendiri. Oleh karena itu Tuhan adalah cerminmu dimana kau dapat melihat dirimu sendiri, dan kaulah cermin-Nya dimana Dia melihat Nama-Nya sendiri serta hasil karya-Nya.
Demikianlah artikel “ Tasawuf “ ini dibuat. Dan apabila terjadi kesalahan dalam penulisan, penjabaran atau peng-artian-nya mohon dipersilahkan untuk memberitahukannya, maka akan segera dilakukan revisi.
Baca Juga : Arti Tasawuf dan Asal Katanya
Happy Blogging!!!
Semoga bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung dan membaca artikel di Dedy Akas Website.
awalu dinni ma’rifatulohi ta’ala.
awal awanya orang beragama, adalah mengenal Tuhannya,
Hallo Mba Dilakusmawati…
Kata-katanya sangat menyentuh…
Terima kasih… 😀
Salam,